Sabtu, 04 Januari 2014

-____-



Sebelumnya kami hanyalah orang awam, kami tidak mengerti banyak tentang agama ini. Kami hanya melakukan yang pasti dilakukan oleh orang islam pada umumnya. Yang kami tau hanya bersujud atas bentuk terimakasih kepada Tuhan yang Maha Esa.
Baru baru saja kakakku bertemu dengan temannya yang menjadi alim setelah tinggal diluar kota. Temannya membawa kami menuju jalan yang benar. Bahkan setiap hari dia selalu mengunjungi rumahku untuk mengajak kakakku sholat berjamaah dimasjid. Dan hampir setiap minggu ia mengajak kakakku pergi ke pengajian. Aku senang saja melihat kakakku seperti ini. Tapi aku juga takut jika mereka mengikuti ajaran yang sesat.
Sampai pada akhirnya, kakakku berhenti bermain gitar karena katanya larangan agama. Aku sedikit tidak setuju dengan yang ini. Kakakku dulu adalah musisi sebuah band, baru kemarin dia keluar dari band nya itu. Dan katanya, kemarin adalah hari terakhirnya tampil. Bahkan sampai saat itu, gitar listrik yang dibuat sendiri sengaja ia jual. Sampai sekarang, kakakku tidak pernah lagi memegang gitar sedikitpun. Dan aku mulai merasa, kakakku sudah mulai berbeda. Aku hanya berdoa semoga Tuhan menempatkan kakakku dijalan yang benar.
Sedikit demi sedikit kucoba untuk membiasakan diri. Terkadang aku bosan dengan teman kakakku yang selalu datang kerumah itu -___- . Kakak mulai melarangku untuk bermain gitar, tapi aku tetap saja melakukannya. Aku tidak peduli dengan semua itu, aku hanya berharap perbuatanku ini tidak salah. Aku hanya ingin terus berkreatifitas, meskipun kini aku harus belajar sendiri.
Aku juga dilarang melakukan apapun. Aku jengkel lama kelamaan seperti ini, akhirnya aku menentang kakakku. Aku pernah se-kali berkata “cepatlah menikah, dan segera lah kontrak rumah sendiri! Aku tidak mau satu rumah denganmu lagi!” aku memang kelewatan berkata seperti itu. Tapi aku benar-benar benci dengan kakakku. Dia seperti ayah, dia suka memukul. Apalagi sekarang sejak dia sering mengikuti pengajian apalah itu, dia jadi sering menentang mama. Mama pernah berkata, “jangan terlalu percaya, nak. Takutnya nanti kamu malah jadi gila karna terlalu menganggap semuanya dilarang.” Lalu kakak ku menjawab, “orang “benar” itu selalu salah. Dikira nya gila, tapi sebenarnya “benar” dimata Allah.”
Aku bahkan tidak memilih pacaran karena takut dosa, aku benar-benar dilarang oleh kakakku tentang ini. Padahal sebenarnya aku tidak peduli, tapi baru saja aku melakukan ini demi kebaikannya dan kebaikanku. Sebenarnya aku tak rela -___-
Ah sudahlah, aku sudah tidak peduli dengan omong kosong. Aku hanya berdoa semoga Tuhan selalu memberikan keluarga ku jalan yang benar, kalau ini salah kuharap kakakku segera dibuka kan pintu hatinya. Amin.

Jumat, 01 November 2013

ESCAPE!


           Mungkin aku tidak pernah diharapkan. Mungkin memang benar, kamu tidak pernah menjadi kan aku sebagai pelarianmu. Tapi, aku berpikir keras. Aku bingung, semudah itukah kamu melupakan aku? Semudah itukah kamu menjauhiku? Seolah aku tak pernah ada. Mungkin jika esok hari aku benar-benar pergi dari hidup ini, kau tak akan mengerti sakitnya hatiku. Menangisi kepergianku, layaknya aku menangisimu saat ini.
            Hanya tulisan ini yang dapat kubuat. Aku berharap tuhan tidak akan memberikanmu sebuah karma. Aku hanya ingin kau bahagia bersama orang yang benar-benar kau sayang. Aku tak akan mengusik hidupmu lagi, aku bahagia pernah mengenal orang sebaikmu. Dan jika ini adalah tulisan terakhir ku, aku berharap kau mengerti ini semua untukmu.
            Aku hanya sakit, ketika ku tau kau akan membuat kejutan untuknya. Hanya itu yang tak akan bisa kulupakan darimu. Tega sekali kamu mengucapkan itu. Hanya sesak yang kurasakan saat membaca pesanku darimu yang belum terbuka. Aku berusaha menerima kenyataan ini, aku tetap membalas pesanmu walaupun dengan tangisan :’)
            Aku tidak pernah sekalipun membencimu, aku hanya tidak ingin meneteskan airmataku didepanmu. Aku tidak pernah berpikiran buruk denganmu, aku hanya ingin melupakanmu. Karna mengingatmu sangat menyakitkanku. Memberi luka yang mungkin akan berbekas.
            Aku harap, kamu akan bahagia bersamanya disana dengan dia yang ada segalanya.Dan berharap aku akan melupakanmu demi masadepanku bersama seseorang nanti :)

*MOVE ON FAILED!

Minggu, 20 Oktober 2013

Cerpen



Perkenalkan, namaku Renata. Aku bersekolah di SMK PGRI 2 kelas 1, aku bukanlah murid yang pintar. Hehe, mungkin karena aku tertekan? Tapi itu kelihatan terlalu berlebihan.
Dulu disaat umurku 1tahun, kedua orangtuaku bercerai. Perceraian ini dikarenakan ayahku terjerumus dalam lingkaran hitam. Ayahku mulai menggunakan obat-obatan terlarang dan main perempuan, ibuku tidak tahan dan segera menceraikan ayahku. Dan kini kami hanya tinggal bertiga. Hanya aku, ibuku, dan kakak laki-laki ku. Kakak laki-lakiku berumur 21 tahun, dia sudah bekerja dia tidak meneruskan pendidikannya ke jenjang kuliah. Ibu dan kakakku lah yang merawatku, dan membayar semua kebutuhan ku. Mereka berjuang keras untuk membayar sekolahku yang tidak juga terbilang murah. Tapi, mereka selalu berusaha memberikan yang terbaik untukku.
Ibuku sudah semakin menua, wajahnya sudah mulai keriput. Tapi, ibuku masih saja terlihat cantik. Dan pastinya ibuku akan tetap cantik. Sudah cukup perkenalannya? Dan inilah ceritaku.

Mungkin terlihat “lebay” kalau terus menggunakan bahasa Indonesia, tapi ini bukti cintaku pada Negara Indonesia dan juga untuk memudahkan bacaan dicerna oleh para pembaca. Haha, susah banget sih ngomongnya :D

Kayaknya aku sedikit bingung darimana mau mulai cerita ini. Okelah saya ceritakan saat-saat saya masih duduk dibangku SD(bangkunya doang yaa? -_-). Dulu saat aku masih SD aku adalah murid yang bisa dibilang “bego/blo’on” banget. Bisa-bisanya dulu aku dimanfaatin sama temen SD! Tapi gapapalah, lagian itu juga masih SD, masih polos-polosnya anak anak, hihi. Terus yaa, gua dulu paling bego pas pelajaran MATEMATIKA! Kata gua sih MATEMATIKA=MAkin TEkun MAkin TIdak KAruan. Eits, tapi jangan ditiru yaa buat adek-adek yang baca ini. Matematika itu indah kok kalau kita sungguh-sungguh menekuninya, bahkan kita ga akan bisa hidup tanpa matematika. Yah pokoknya niat aja deh sama semua mata pelajaran, karena itu semua akan membantu kalian di masa depan kelak. Ecuwaa, tumben banget perkataan gua berarti :D
Oke deh balik lagi ke cerita gua ya. Waktu SD itu gua pernah kena masalah sama temen gua, lo tau kenapa? Heloo, Cuma gara-gara gua sering nebeng ama dia, gua disuruh bayar 10ribu terus gua ga mau(lagi boke), dan itu pun NAIK SEPEDA! Gua tetep ga mau bayar terus besoknya gua di rasis sama 6temen gua yang deket sama dia. Tapi ya sudahlah, kayaknya gua salah juga si gua nebeng terus. Hehe, maap yee :p
            Haha, itu sekilas cerita gua pas masih SD. Langsung ajadeh ke cerita gua yang SMP. Sebenernya nih, gua punya cita-cita jadi penulis novel dari dulu. Karena gua pikir, cerita kehidupan kita ini ga akan ada abisnya kalo dibikin buku. Bisa se-tebel apa itu yaa? Tapi kayaknya gua gak akan bisa bikin novel, gini aja gua udah bingung mau ceritain apaan lagi. Udah garing banget kayaknya cerita gua ini-_-
Ini ga akan bisa jadi novel kalo kaya gini terus ceritanya, ini kaya sekedar BACOTAN gua. Tapi gua Cuma coba-coba kok, kali aja bisa diterbit’in kan lumayan buat bantu orangtua gua.
Yayaa, gua emang terlahir dari keluarga yang sederhana, tapi syukuri aja lah. Kakek gua dulunya seorang angkatan laut, dulu sih bisa dibilang LAGI JAYA-NYA, tapi itu dulu sebelum nenek meninggal. Terus abis nenek meninggal, kakek gua kawin lagi. Gapapalah kasian juga kakek gua kalo sendirian, yakan? Uda kawin nih ceritanya, terus punya anak 3. Nah yang anak dari nenek gua yang udah meninggal itu ada 4. Terus kakek meninggal :’( dan sayangnya kakek gua meninggal sebelum gua lahir-___- Cuma berjarak berapa bulan aja.
            Dan ternyata kakek gua kawin sama nenek lampir-_____- ludes dah sisa-sisa perjuangan kakek gua dikuasain ama si nenek lampir itu. Sampe-sampe 4 anak dari nenek gua yang udah meninggal itu ga kebagian apa-apa, serakah bingit(banget) kan? Sekarang udah pada berkeluarga semua nih anak-anak kakek termasuk nyokap gua, udah gini baru deh dicari harta karun kakek gua yang terpendam di Sumatera. Sementara itu gua nempatin rumah peninggalan kakek yang disidoarjo  dan ribet banget surat-suratnya. Cepet-cepet deh nyokap ngurusin semua urusan surat-surat itu. Dijual, terus pindah deh. Eh tapi apa hubungannya cerita kakek gua sama cerita SMP gua ya? Tapi itu emang peristiwa yang ga akan gua lupain, sakit banget bro liat nya. Kayanya susah banget gitu gua bahagia :( (lebay :D)
Tapi enggak juga sih. Kebahagiaan bukan karena kita memiliki segalanya, tapi karena kita berada dijalan yang benar, dan selalu percaya adanya tuhan :)

Okee, cuman itu yang bisa gua buat. So makasih buat yang udah baca :) silahkan mampir ke:

facebook : Renata Sabrina
Atau
twitter : @Rere_Sabrinaa

Thanks to:
-          Allah SWT
-         Laptop gua
-         Pembaca
-         Mama yang beliin kuota
-         etc.